Merupakan Sekolah Tinggi Teologi yang mendidik Mahasiswa menjadi Calon Pelayan dan Pendidik yang mampu melayani di dearah yang tidak terlayani dan mampu menjangkau yang tidak terjangkau
Dalam rangka upaya mengembangkan kualitas pendidikan, STT STAR'S LUB terus membuka jejaring dengan semua pihak yang berkompeten.
Senin, 3 April 2023 dengan mengundang narasumber dari kabupaten Morowali Utara, STT STAR'S LUB kembali melaksanakan kuliah umum dengan mengangkat topik "Mempersiapkan Diri Sebagai Pendidik Utama dalam Keluarga." Tentu saja topik ini sangat sesuai dengan status mahasiswa yang adalah calon pendidik di sekolah, pembina umat/masyarakat serta calon pendidik dalam keluarga.
Narasumber yang dihadirkan dalam kuliah umum kali ini adalah Ibu Febriyanthi Hongkiriwang seorang aktivis masyarakat/kemanusiaan yang juga selaku Ketua TP. PKK Kabupaten Morowali Utara.
Kegiatan kuliah umum diawali dengan menyanyikan lagu Mars STT STAR’S LUB, dan dilanjutkan sambutan Ketua STT STAR’S LUB Dr. Purnama Pasande, M.Th., M.Pd. Dalam sambutannya, Ketua STT STAR’S LUB menyempatkan berterima kasih atas kesediaan narasumber untuk hadir di kampus memberikan materi.
Turut diundang dan hadir dalam kegiatan ini Bapak Dr. dr. Delis J. Hehi, MARS (Bupati Morowali Utara) dan juga menyampaikan sambutan. Petikan sambutan Bupati Morowali Utara, “STT STAR’S LUB sebagai kampus bersejarah. Karena selain banyak alumninya yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia ini, banyak juga yang mengabdikan dirinya di pedalaman suku Wana di Morowali Utara sebagi Pelayan Tuhan dan Pendidik (guru).
Bertempat di kampus 1 STT STAR'S LUB kegiatan kuliah umum yang dimoderatori oleh Nona Epin Tangaan (Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Teologi STT STAR'S LUB). Kuliah umum berjalan dengan baik dan para mahasiswa sangat antusias mengikuti sambil mengajukan beberapa pertanyaan. Mahasiswa aktif bertanya dan berdiskusi dengan narasumber.
Inti sari materi yang disampaikan narasumber adalah “Zaman sudah berubah. Kalau dulu ada orang tua yang mendidik anaknya dengan kekerasan, sekarang tidak ada lagi (kekerasan dalam mendidik harus dihindari oleh orang tua). Mendidik anak membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Jangankan kekerasan, ditegur saja seringkali menjadi masalah kalau anak tersebut tidak menerimanya. Di sinilah pentingnya mendidik anak dengan kasih sayang. Dan ingat, anak itu merupakan titipan Tuhan”
Sebelum mengakhiri kegiatan, narasumber memberikan pesan kepada mahasiswa/i agar yaitu “Mahasiswa/i harus memiliki semangat yang kuat untuk belajar, karena ini adalah bagian dari proses mempersiapkan diri sebagai pendidik yang baik.” Diakhir kegiatan diadakan foto bersama. (OS).